Di kawasan Maha Vihara Mojopahit, Mojokerto, Jawa Timur, terdapat sebuah tradisi unik dan sakral yang dilakukan setiap tahun, yaitu memandikan patung Buddha Maha Paranibbana atau yang lebih dikenal sebagai patung Buddha Tidur. Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang perayaan Waisak, hari suci umat Buddha.
Patung Buddha Maha Paranibbana di Maha Vihara Mojopahit merupakan salah satu patung Buddha tidur terbesar di Indonesia, dengan panjang 45 meter dan tinggi 10 meter. Patung ini terbuat dari beton dan dihiasi dengan ukiran-ukiran indah yang menceritakan kisah hidup Buddha Gautama.
Tradisi memandikan patung Buddha Maha Paranibbana ini memiliki makna yang mendalam bagi umat Buddha. Prosesi memandikan patung ini merupakan simbol penghormatan dan ungkapan rasa syukur atas ajaran Buddha Gautama. Selain itu, tradisi ini juga menjadi momen untuk membersihkan diri secara spiritual dan merenungkan makna hidup.
Proses Memandikan Patung Buddha Maha Paranibbana
Proses memandikan patung Buddha Maha Paranibbana biasanya dilakukan oleh para bhikkhu dan biksuni, dibantu oleh para pengurus vihara dan umat Buddha. Pertama, patung Buddha dibersihkan dengan air bersih yang dicampur dengan bunga-bunga. Kemudian, patung Buddha dioleskan dengan minyak cendana dan dihiasi dengan kain sutra berwarna kuning.
Makna Tradisi Memandikan Patung Buddha Maha Paranibbana
Tradisi memandikan patung Buddha Maha Paranibbana memiliki beberapa makna penting bagi umat Buddha, antara lain:
Penghormatan dan rasa syukur: Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada Buddha Gautama dan ungkapan rasa syukur atas ajarannya yang telah membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi banyak orang.
Pembersihan diri secara spiritual: Prosesi memandikan patung Buddha menjadi momen bagi umat Buddha untuk membersihkan diri secara spiritual dari kotoran-kotoran batin, seperti keserakahan, kebencian, dan kebodohan.
Perenungan makna hidup: Tradisi ini juga menjadi momen untuk merenungkan makna hidup dan kematian. Patung Buddha yang terbaring dengan tenang mengingatkan umat Buddha tentang sifat impermanen dari semua kehidupan.
Kebersamaan dan persatuan: Tradisi memandikan patung Buddha Maha Paranibbana merupakan momen bagi umat Buddha untuk berkumpul dan mempererat tali persaudaraan.
Tradisi Memandikan Patung Buddha Maha Paranibbana di Maha Vihara Mojopahit merupakan salah satu tradisi budaya yang unik dan sarat makna. Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian penting dari ritual keagamaan umat Buddha, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi para pengunjung.
Jika Anda ingin merasakan pengalaman spiritual yang mendalam dan melihat langsung tradisi memandikan patung Buddha Maha Paranibbana, Anda dapat mengunjungi Maha Vihara Mojopahit di Mojokerto pada saat perayaan Waisak.