PALEMBANG
Jl. Kapten A. Rivai No. 219, Palembang, South Sumatera

DIRECTION TO HOTEL

BATIQA Hotel Palembang is located 19 km away from Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport. Head southwest on Jalan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II and keep left to continue toward Jalan Gubernur H. Asnawi Mangku Alam. Slightly turn right onto Jalan Tanjung Api- api for 12 km and then turn left onto Jalan Parameswara for 750 meters. Turn right onto Jalan Demang Lebar Daun for 30 meters before turn left onto Jalan Ogan for 550 meters. Pass by simply fresh laundry on the right side and turn left onto Jalan Srijaya Negara and then turn left onto Jalan Kapten A. Rivai. Take another turn left for about 20 meters and the hotel will be on the right.

Pulau Kemaro

Foto diambil dari Instagram.com/maureenmoz
Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang pangeran bernama Tan Bu An dari negeri Cina yang menuntut ilmu di Palembang. Saat di Palembang, Sang Pangeran jatuh hati kepada putri Siti Fatimah. Hubungan mereka berdua disetujui oleh ayahanda Siti Fatimah asalkan Tan Bu An memberikan hadiah.

Setelah menyetujui syarat pemeberian hadiah itu, Tan Bu An meminta ayahnya untuk mengirimkan hadiah langsung dari negeri Cina. Tapi alangkah terkejutnya dia saat mengetahui bahwa ayahnya mengirimkan kapal penuh dengan buah dan sayur. Tan Bu An yang murka melemparkan buah dan sayur tersebut ke dasar sungai.

Menyesal lah Tan Bu An saat mengetahui bahwa ayahnya memasukkan uang di dalam buah dan sayur itu. Tanpa pikir panjang, Tan Bu An berusaha untuk mengumpulkan muatan kapal yang telah dibuangnya ke sungai. Sayangnya Tan Bu An tidak pernah kembali setelah itu, dia tenggelam bersama muatan kapal lainnya.

Siti Fatimah yang mengetahui kabar duka itu pun terperanjat dan berlari ke sungai kemudian menenggelamkan dirinya mengikuti pujaan hatinya.

Setelah sang putri tenggelam, muncullah sebidang tanah di atas permukaan sungai. Sebidang tanah itulah yang diduga sebagai makam pasangan tersebut. Inilah yang kemudian dinamakan Pulau Kemaro.

Pulau Kemaro dinamakan demikian karena pulau ini selalu kering bahkan pada saat air pasang. Menginjakkan kaki di Pulau kemaro, Anda dapat merasakan kentalnya budaya Tionghoa melalui kehadiran Pagoda berwarna merah yang berdiri di tengah pulau.

Lokasi

Karena letak Pulau Kemaro berada di delta Sungai Musi, maka Anda bisa menyewa perahu cepat di Sungai Musi untuk mencapai pulau. Waktu tempuh yang dibutuhkan kurang lebih 30 menit. Tarif sewa perahu cepat ini berkisar Rp 50.000 – Rp 70.000.

Apabila Anda bepergian dari arah bandara Sultan Mahmud Badaruddin, delta Sungai Musi hanya berjarak 6 KM dan dapat dicapai dengan taksi atau menyewa kendaraan dari bandara. Bagi Anda yang menginap di BATIQA Hotel Palembang, dermaga Sungai Musi dapat dicapai dalam waktu 20 menit berkendara.

Insider’s Guide

Terdapat dua alternatif sarana transportasi untuk pergi ke Pulau Kemarau dari dermaga Sungai Musi, yaitu menggunakan speedboat dengan mesin bertenaga besar dan cepat seharga Rp100.000-Rp150.000   dan membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit atau menggunakan perahu ketek dengan waktu tempuh yang lebih lambat di harga Rp80.000- Rp100.000.

Karena cuaca bisa menjadi sangat terik, pastikan Anda mengenakan pakaian yang nyaman dan menaburkan tabir surya sebelum mengunjungi Pulau Kemaro. Pilih waktu di pagi atau sore hari untuk mengurangi terpaan sinar matahari.

Pulau Kemaro memiliki agenda upacara keagamaan Tionghoa. Cocokkan jadwal kunjungan Anda dengan agenda upacara keagamaan agar kunjungan Anda ke Pulau Kemaro semakin berkesan.
Share this:

BACA LAINNYA

TEMUKAN LEBIH BANYAK CERITA & PANDUAN MENARIK
Daya Tarik Pulau Kemaro yang Melegenda
Berlibur ke Palembang rasanya tak lengkap jika tidak mengunjungi Pulau Kemaro. Anda bisa menikmati sensasi liburan di kawasan Pagoda dan klenteng Hok Tjing Bio.
BACA DETIL
Rekomendasi Masakan Pindang Patin Lezat di Palembang
Pindang ikan patin adalah salah satu menu masakan khas Palembang yang wajib dicoba. Ini dia 5 rumah makan populer penyedia pindang patin yang wajib dicoba!
BACA DETIL
Kampung Wisata Al-Munawar
Al-Munawar is one of the oldest Arabic villages in Palembang. Being in the area, you can spot vintage houses that belonged to the Arabic society since 350 million years ago.
BACA DETIL
DAFTAR MAILING LIST KAMI
Dapatkan informasi terbaru mengenai penawaran khusus, acara ataupun promosi spesial!
IKUTI KAMI