LAMPUNG
Jl. Jend. Sudirman 140, Pahoman, Tanjung Karang, Bandar Lampung

DIRECTION TO HOTEL

BATIQA Hotel Lampung situated in 26 km away from Radin Inten II International Airport. Head southeast toward Jalan Raya Branti. In 300 meters slightly turn left onto Jalan Raya Branti / Jalan Raya Lintas Timur Sumatera and continue to follow Jalan Raya Lintas Timur Sumatera. After 15 kilo meters, at the roundabout, take the second exit onto Jalan Lintas Barat Sumatera/ Jalan Zainal Abidin Pagar Alam. Exit the roundabout onto Jalan Lintas Barat Sumatera / Jalan Zainal Abidin Pagar Alam. Continue straight and use the right 2 lanes to turn right onto Jalan Raden Intan.After 1,4 kilo meter slightly turn left to stay on Jalan Raden Intan. At the roundabout, take the first exit onto Jalan Jend. Sudirman and continue straight, the hotel will be on the right.

MENARA SIGER LAMPUNG, TITIK NOL SUMATERA YANG MENJADI SIMBOL IDENTITAS

Jika Anda menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, Anda akan disuguhkan dengan hamparan laut luas yang biru. Sebelum kapal berlabuh, menatap daratan Pulau Sumatera dari kejauhan akan tampak terlihat Menara Siger yang menandakan bahwa kita akan segera menginjakan kaki di tanah Lampung. 

Bangunan ini berdiri menjulang pada ketinggian 110 meter di atas permukaan laut dan terletak tepat menghadap gerbang masuk Pelabuhan Bakauheni. Inilah landmark Provinsi Lampung sekaligus titik kilometer nol selatan Sumatera, yang dengan penuh kebanggaan diberi nama Menara Siger. Menara Siger diresmikan oleh Gubernur Sjahroedin Z.P. pada 30 April 2008. 

Menara Siger adalah bentuk dari keragaman dan kekayaan serta penghormatan yang ada di sana. Memiliki bentuk yang unik dengan sembilan kerucut berwarna kuning keemasan yang berderet memanjang. Bentuk ini mengadaptasi bentuk mahkota pengantin wanita (siger) dalam adat Lampung. Sedangkan, pucuknya yang berjumlah sembilan adalah simbolisasi sembilan bahasa yang ada dalam masyarakat Lampung. Kerucut pada bagian tengah berukuran lebih besar dan lebih tinggi yang menjadi puncak dari menara ini.


SEJARAH BERDIRINYA MENARA SIGER LAMPUNG

Mulai dibangun pada tahun 2005, Menara Siger menghabiskan biaya sebesar Rp 15 miliar. Sebagai simbol Provinsi Lampung, Menara Siger juga sebagai ikon pariwisata, keagamaan, seni dan budaya, serta Pendidikan.

Bangunan ini dilengkapi dengan berbagai informasi terkait dengan sebuah peta wisata yang ada di seluruh Kabupaten/Kota di Wilayah Lampung. Menurut pandangan Sjachroedin, seorang Gubernur yang menggagasnya, bahwa Menara Siger bukanlah sebuah bentuk monumen masa lalu melainkan sebuah bangunan masa depan dimana akan menjadi kebanggaan dan identitas dari Lampung itu sendiri.

Pada sejarahnya pembangunannya didasarkan pada ikon yang menonjol dari kebudayaan khas masyarakat Lampung. Dimana hal itu kemudian di representasikan dengan bangunan tugu-tugu di sekitarnya. Di dalamnya dibuat sebuah ruangan untuk digunakan oleh pengunjung sebagai lokasi pemandangan dari pelabuhan Bakauheni dengan panorama yang melengkapinya.

Bangunan berisikan data astra gatra, yakni trigatra yang meliputi letak geografis, demografis dan kekayaan dari Sumber Daya Alam (SDA). Selanjutnya panca gatra, yang mengandung ideologi dan hankam. Dengan data tersebut diharapkan para wisatawan tidak bertanya tentang isi bangunan menara. Terdapat payung yang berwarna putih kuning merah sebagai tanda puncak menara. Payung tersebut adalah sebuah simbol tatanan sosial.

Menara Siger bukan saja berupa bentuk fisik, namun sebuah cerminan dari budaya masyarakat serta identitas masyarakat Lampung yang memiliki filosofi berpikir dan bertindak dengan visi dan misi untuk mewujudkan Provinsi Lampung yang unggul dan berdaya saing.

Bangunan ini di bangun oleh Arsitek Asli Lampung yaitu Ir. Anshori Djausal M.T. Dibangun dengan teknik ferrocement sehingga dapat menahan terpaan angin kencan dan menahan gempa. Teknik ferrocement sendiri adalah sebuah pengembangan dari tim yang membangun Menara Siger, dengan memakai jaring kawat yang mirip dengan jaring laba-laba.

Sedangkan pada lambang siger dan sebagian ornamen tidak dikerjakan dengan cor-coran. Tetapi setiap bagian dikerjakan dengan tangan. Dengan teknik ini, maka setiap bangunan tahan terhadap guncangan atau terpaan angin laut.

Jika Anda sedang berkunjung ke Lampung melalui perjalanan darat dan lautan, Anda bisa mampir ke Menara Siger Lampung dan Anda bisa menginap di BATIQA Hotel Lampung yang terletak di Jalan  Jenderal Sudirman.140 Pahoman Tanjung Karang, Lampung.

Share this:

BACA LAINNYA

TEMUKAN LEBIH BANYAK CERITA & PANDUAN MENARIK
Pulau Pahawang Salah Satu Tempat Wisata yang Paling Menarik di Lampung
Pulau Pahawang terletak di ujung selatan Provinsi Lampung. Karena aksesnya yang mudah dijangkau dari Jakarta. Pulau Pahawang menarik minat wisatawan asal Jakarta
BACA DETIL
Desa Konoha Naruto Versi Indonesia: Lembah Harau, Sumatera Barat
Di dunia nyata, meskipun tidak ada desa yang benar-benar persis seperti Konoha, terdapat beberapa tempat di Indonesia yang memiliki kemiripan dengan desa fiksi tersebut. Salah satu yang menarik perhatian adalah Lembah Harau di Sumatera Barat.
BACA DETIL
Serunya Kuliner Lampung: Dari Seruit Pedas, Tempoyak Sampai Engkak Manis!
Pernah denger nama Lampung? Bukan cuma pantainya yang kece, Lampung ternyata punya dunia kuliner yang nampol banget! Dari makanan gurih, pedes, sampai manis, semua ada di Lampung.
BACA DETIL
GEDUNG TEMPO SCAN TOWER LT.20 JL. H.R. RASUNA SAID KAV.3-4 KUNINGAN TIMUR SETIABUDI JAKARTA SELATAN, Desa/Kelurahan Kuningan Timur, Kec. Setiabudi, Kota Adm. Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Kode Pos: 12950
DAFTAR MAILING LIST KAMI
Dapatkan informasi terbaru mengenai penawaran khusus, acara ataupun promosi spesial!
IKUTI KAMI