Empal gentong, kuliner khas Cirebon yang terdiri dari usus, babat, dan irisan daging sapi ini tampilannya mirip dengan gulai. Kuliner lezat ini dimasak dengan cara direbus dengan menggunakan kayu bakar di dalam gentong tanah liat selama 5 jam. Itulah mengapa masyarakat menyisipkan kata ‘gentong’ dalam nama panganan ini.
Penggunaan gentong tanah liat sebagai alat memasak bukan tanpa alasan, yaitu supaya memperkuat rasa masakan melalui endapan bumbu di pori-pori gentong tanah liat tersebut. Demi memastikan keempukan daging, kayu bakar dari pohon asam dipilih sebagai bahan bakarnya. Dalam penyajiannya, empal gentong disajikan dengan sambal kucai dan sambal cabai kering giling.
Lokasi
Untuk menemukan penjual empal gentong di Cirebon cukuplah mudah. Beberapa rumah makan yang terkenal akan sajian empal gentongnya misalnya adalah Rumah Makan Empal Gentong H.Apud. Rumah makan ini memiliki 3 cabang yang tersebar di Jl. Tuparev, Jalan Juanda, dan Kawasan Batik Trusmi. Bagi Anda yang menginap di BATIQA Hotel Cirebon bisa mencapai rumah makan H. Apud yang berlokasi di Jl. Tuparev dalam waktu kurang dari 10 menit. Cukup dekat, bukan?
Insider's Guide
Rumah makan empal gentong H.Apud memiliki lokasi indoor. Berkat penempatan kipas angin di sejumlah titik, hawa panas di dalam ruangan menjadi lenyap. Tersedia banyak kursi untuk menampung pengunjung.
Satu porsi empal gentong dihargai Rp 25.000-Rp 30.000. Apabila Anda tidak bisa mengonsumsi makanan berkuah santan, alternatif makanan lain yang bisa dicoba disana adalah empal asem yang diracik tanpa menggunakan santan dan menggunakan blimbing wuluh, tomat, serta berbagai jenis bawang dalam campurannya.